REBRANDING BAND “ FOREMOST ” UNTUK MENAMPILKAN TAMPILAN BARU DI INDUSTRI MUSIK

Authors

  • Fasyech Maulana Ibrahim
  • Inko Sakti Dewanto

Keywords:

Rebranding, Visual Identity, Foremost, Band, Alternative Rock

Abstract

Bandung, known as a centre of creativity and art, has long been home to various music genres, including alternative rock. However, in recent times the popularity of alternative rock in the city has declined, pushed out by other music genres such as pop, hip-hop, and EDM. Foremost, an alternative rock band from Bandung, is facing the challenge of staying relevant and attracting new audiences amidst the changing music industry and the declining popularity of the alternative rock genre. To address this issue, Foremost undertook a comprehensive rebranding with a focus on updating their logo and visual identity. The rebranding process aimed to reflect the new energy and spirit of the personnel changes and revive interest in alternative rock music among young listeners. Foremost's rebranding process involved a series of strategic steps with interviews with band personnel regarding planning to execution may involve in-depth analysis of the band's brand identity and new visual mapping, with which Foremost has the potential to reach new levels of success in the alternative rock music industry.


ABSTRAK

Bandung, dikenal sebagai pusat kreativitas dan seni, telah lama menjadi rumah bagi berbagai genre musik, termasuk rock alternatif. Namun, dalam beberapa akhir ini popularitas rock alternatif di kota ini telah menurun, terdesak oleh genre musik lain seperti pop, hip-hop, dan EDM. Foremost, sebuah band alternative rock asal Bandung, sedang menghadapi tantangan untuk tetap relavan dan menarik audiens baru di tengah perubahan industri musik dan menurunnya popularitas genre rock alternatif. Untuk mengatasi masalah ini, Foremost melakukan rebranding yang komprehensif dengan fokus pada pembaruan logo dan identitas visual mereka. Proses rebranding ini bertujuan untuk mencerminkan energi dan semangat baru dari perubahan personil serta menghidupkan kembali minat terhadap musik rock alternatif di kalangan pendengar muda. Proses rebranding Foremost melibatkan serangkaian langkah strategis dengan wawancara terhadap personil band mengenai perencanaan hingga pelaksanaan mungkin melibatkan analisis mendalam terhadap identitas brand band dan pemetaan visual baru, dengan itu Foremost berpotensi untuk mencapai tingkat keberhasilan baru dalam industri musik alternative rock.

References

Wisnawa, K. (2020). Seni Musik Tradisi Nusantara. Nilacakra.

(Ayu, I., Dyah Maharani, S. T., & Ds, M. (2012). Arti Seni dan Perkembangan Nilai Seni di Indonesia.)

(Widhyatama, S. (2012). Sejarah musik dan apresiasi seni. PT Balai Pustaka (Persero).

Kallen, S. A. (2012). The history of alternative rock. Greenhaven Publishing LLC.

Oscario, A. (2013). Pentingnya peran logo dalam membangun brand. Humaniora, 4(1), 191-202.

(Muzellec, L., & Lambkin, M. (2006). Corporate rebranding: destroying, transferring or creating brand equity? European Journal of Marketing, 40(7/8), 803-824.)

(Darmawanto, E. (2019). Desain Komunikasi Visual II Perancangan Identitas Visual. Unisnu Press.)

(Hananto, B. A. (2019, February). Identitas Visual Digital Brand Dalam Sosial Media. mIn SENADA (Seminar Nasional Desain Dan Arsitektur) (Vol. 2, pp. 56-61).)

Hidayat, A. (2018). Sejarah Dan Perkembangan Musik Rock Di Indonesia Tahun 1970-1990. BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH, 1(1).

Ismail, R. (2017). Musik rock alternatif dalam kalangan remaja: Isu sub-budaya remaja dan pembangunan insan dalam era globalisasi. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 19(1), 11-25.

Halimah, L. (2016). Musik Dalam Pembelajaran. EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 2(2).

Downloads

Published

2024-08-20

Issue

Section

2024 Desain Komunikasi Visual