Perancangan Media Informasi Mengenai Ciri Khas Tarawangsa Rancakalong, Rawabogo, dan Cikondang Sebagai Medium Upacara Pertanian Suku Sunda Melalui Video Dokumenter.

Authors

  • Muhamad Syauqi'l Fikri
  • Eka Noviana

Keywords:

Noise Pollution, Campaign, Fundraising, Pertanian, Budaya, Dokumenter

Abstract

Tarawangsa, an essential part of Sundanese agricultural culture, faces serious challenges in preserving its continuity and relevance in the modern era. Factors such as social changes, modernization, and a lack of attention to cultural heritage are threatening Tarawangsa with extinction. The design of this information media aims to maintain the existence of Tarawangsa, which is increasingly eroded by the times, and to enhance the region's tourism potential. Therefore, the development of easily accessible information media for the public is necessary. The data collection method involved interviews with 118 respondents, with results showing that 73% were male, 88% liked Nusantara culture, 64% were interested in Tarawangsa, 70% obtained information about Tarawangsa from social media, 38.7% felt they understood the information received adequately, 64% preferred information presentation in the form of a documentary film, and field surveys were conducted in three areas: Rancakalong, Cikondang, and Rawabogo. The primary media design method is Relexiv, which is a documentary video production method consisting of three processes: pre-production, production, and post-production. It is known that this method is effective in creating documentaries like this. It is hoped that this strategy will help increase public understanding and appreciation of this cultural heritage.

ABSTRAK

Kesenian Tarawangsa, sebagai bagian penting dari budaya pertanian Sunda, menghadapi tantangan yang serius dalam upaya menjaga keberlangsungan dan relevansinya di era modern. Faktor seperti perubahan sosial, modernisasi, dan kurangnya perhatian terhadap warisan budaya menyebabkan Tarawangsa terancam punah. Perancangan media informasi ini bertujuan untuk menjaga keberadaan tarawangsa yang kian terkikis oleh perkembangan zaman, serta meningkatkan potensi pariwisata daerah, oleh kareana itu dibutuhkan pengembangan media informasi yang mudah diterima oleh masyarakat. Melalui penyebaran kuesioner terhadap 118 orang secara acak melalui media sosial Facebook didapatkan bahwa 70% dari responden mengetahui informasi kesenian Tarawangsa dari media sosial, tetapi hanya 38.7% yang memahami isinya dan 64% lebih menyukai video documenter sebagai media informasi. Video dokumenter ini dirancang dengan pendekatan jurnalistik, dimana video ini memaparkan kesenian Tarawangsa dan kekhasan setiap daerahnya secara langsung dari para tokoh dan pelaku kesenian Tarawangsa di 3 daerah yaitu Rancakalong, Cikondang dan Rawa Bogo. Video dokumenter ini mengulas secara rinci filosofi, asal usul dan tatacara Tarawangsa serta kegelisahan para tokoh terhadap keberlanjutan seni tarawangsa di masa yang akan datang.

References

Adhimas, Yogi Bagus, Anggoro, Raden Roro Maha Kalyana Mitta, Maulana, Muhammad Ahsin, Yasya, Luthfia Agsita, & Deng, Boer. (2023). Memahami Hubungan Tarawangsa dan Erhu dalam Perspektif Etnomusikologi. Resital:Jurnal Seni Pertunjukan, 24(3), 231–251. https://doi.org/10.24821/resital.v24i3.9396

Adila, Dina Rahma, & Kurniawan, Afif. (2020). Proses Kematangan Emosi Pada Individu Dewasa Awal yang Dibesarkan dengan Pola Asuh Orang Tua Permisif. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(1), 21. https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i12020.21-34

Cucup Cahripin. (2008). Musik Tradisi “Tarawangsa” Dalam Upacara Ritual Penghormatan Pada Dewi Sri Di Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Isi Ska, pp. 1–16.

Gufran, Dhafin, & Erik Setiawan. (2023). Pengadaptasian Budaya Islam terhadap Seni Musik Tarawangsa. Bandung Conference Series: Journalism, 3(2), 173–178. https://doi.org/10.29313/bcsj.v3i2.8845

Putra, Dilmai, & Ilhaq, Muhsin. (2021). Pemahaman Dasar Film Dokumenter Televisi. Besaung : Jurnal Seni Desain Dan Budaya, 6(2), 86–91. https://doi.org/10.36982/jsdb.v6i2.1715

Stocks, Noel. (2016). 済無No Title No Title No Title. 1–23.

Supriatin, Yeni Mulyani. (2017). Tarawangsa Dan Pengembangannya. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, Vol. 1. https://doi.org/10.26499/jentera.v1i2.277

M. Halwi Dahan dkk. (2018) online at https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/tarawangsa-kesenian-tradisionalkabupaten-

sumedang/

Downloads

Published

2024-08-19

Issue

Section

2024 Desain Komunikasi Visual