PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SERAGAM SEKOLAH DI KONVEKSI PUTRA MANDIRI MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Abstrak

Putra Mandiri merupakan perusahaan di bidang konveksi yang membuat seragam sekolah
yang bekerja sama dengan Pribadi Collection selaku toko penjual produk tersebut. Saat ini
perusahaan sedang mengalami permasalahan penurunan kualitas akibat terjadinya kecacatan
produk dengan persentse produk cacatnya melebihi 1% untuk produk lengan pendek. Tujuan
penelitian ini untuk memberikan usuluan perbaikan kualitas produk lengan pendek dengan
menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Tahapan yang dilakukan
untuk penyelesaian metode FMEA ini yaitu identifikasi proses kerja pembuatan produk,
identifikasi failure mode, identifikasi failure effect, identifikasi cause of failure, identifikasi
current control, menentukan rating severity, rating occurance, rating detection, dan
perhitungan nilai risk priority number (RPN). Hasil yang diperoleh dari proses pengolahan data
didapat nilai RPN tertinggi yaitu Kain terkena oli atau kotor dan kain bolong dengan nilai RPN
sebesar 63 RPN, nilai ini menjadi prioritas utama dalam perbaikan produk.

ABSTRACT
Putra Mandiri is a convection company that makes school uniforms in collaboration with Pribadi
Collection as the shop selling the product. Currently, the company is experiencing quality
degradation problems due to product defects with the percentage of defective products
exceeding 1% for short sleeve products. The purpose of this study is to provide suggestions
for improving the quality of short sleeve products using the Failure Mode And Effect Analysis
(FMEA) method. The steps taken to complete this FMEA method are identification of product
manufacturing work processes, identification of failure modes, identification of failure effects,
identification of causes of failure, identification of current control, determining severity rating,
rating occurrence, rating detection, and calculating the value of risk priority number (RPN).
The results obtained from the processing data obtained the highest RPN value, namely cloth
exposed to oil or dirty and perforated cloth with an RPN value of 63 RPN, this value became
the main priority in product improvement.