Usulan Perbaikan Produk Kain Dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT Anggana Kurnia Putra

Penulis

  • M AlLFIN HEDINATA Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Bandung

Kata Kunci:

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), RPN, diagram Pareto

Abstrak

ABSTRAK
Kain hasil produksi PT Anggana Kurnia Putra masih memiliki cukup banyak masalah yangberagam seperti kain beda warna, jahitan tidak rapih, bercak warna, sehigga perusahaan ingin melakukan perbaikan dengan aspek manusia, metode, mesin dan lingkungan yang ada dalam perusahaan. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA), dengan mengidentifikasi jenis kegagalan produk yang dihasilkan mencari nilai severity, occurance, dan detection, sehingga dapat mencari nilai RPN, dengan mengurutkan nilai dari nilai tertinggi hingga ke terkecil lalu dibuat diagram pareto untuk dianalisis dengan menggunakan 5 why, akar penyebab masalah yang terjadi berupa tidak ada jadwal rutin perwatan yang dilakukan perusahaan, perawatan mesin tidak sistematis, operator kurang konsentrasi, operator kelelahan, suhu ruangan yang panas dan tidak ada pelatihan khusus serta buku panduan. Usulan perbaikan yang diberikan meliputi memberikan perawatan mesin terjadwal dan sistematis, memberikan pelatihan serta buku panduan untuk operator, melakukan inspeksi untuk pisau yang digunakan sebelum melakukan proses pemotongan dan menambah blower atau kipas angin agar mengurangi suhu panas yang ada dalam lingkungan kerja.

ABSTRACT
Fabrics produced by PT Anggana Kurnia Putra still have quite a number of various problems such as different colored fabrics, untidy stiches, color spots, so the company wants to make improvments to the human, method, machine and environment aspect that exist within the company. Repairs are carried out using the Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) method, identifyng the type of product failure produced, looking for severity, occurance and detection value, so that it can find the RPN value, by sorting the values from the highest to the smallest and then making pareto diagram for analysis. By using the 5 whys, the root causes of the problem that occur are in the form of routine maintanance schedule carried out by company, unsystematic maintanance, lack of concentration, operator fatigue, hot room temperature and no special training and guidebooks. The proposed improvment include providing schedule and systematic machine maintenance, providing training and manuals for operators, inspecting the blades user before cutting and adding a blower or fan to reduce the heat in the working environment

Unduhan

Diterbitkan

2022-01-03