TINJAUAN EVAPOTRANSPIRASI ACUAN MUSIM KEMARAU DI KOTA BANDUNG

Authors

  • BALGIS GUSTHAELA ALLDERA Institut Teknologi Nasional Bandung
  • FRANSISKA YUSTIANA Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Evapotranspiration, Penman-Monteith, Penman FAO Corrected

Abstract

Kebutuhan air tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk memenuhi kehilangan air yang terjadi akibat adanya penguapan oleh sinar matahari. Proses hilangnya air pada suatu lahan yang ditumbuhi tanaman disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi menyebabkan kehilangan air yang cukup besar sehingga perlu dihitung angka kehilangannya. Nilai evapotranspirasi dapat dicari dengan beberapa metode, salah satu cara menghitung nilai evapotranspirasi di Indonesia ialah menghitung berdasarkan Standar Perencanaan Irigasi KP-01 dengan menggunakan rumus Penman FAO Corrected dan menurut SNI 7745:2012 menggunakan rumus Penman-Monteith. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode penghitungan evapotranspirasi acuan yang tepat dengan membandingkan metode KP-01 dan SNI dengan tanaman hidroponik berupa padi, bawang daun dan tanaman sri gading dengan menggunakan data klimatologi periode Januari-Desember tahun 2021. Dalam penelitian ini menunjukkan nilai ET0-KP sebesar 5,41 mm/hari memiliki nilai yang lebih besar dari pada nilai ET0-SNI sebesar 5,22 mm/hari dan nilai ET0-a sebesar 2,6 mm/hari, maka dalam penelitian ini metode Standar Perencanaan Irigasi KP-01 lebih disarankan untuk digunakan dalam menghitung nilai evapotranspirasi acuan karena memiliki nilai yang lebih besar.


Plant water requirements can be defined as the amount of water needed to meet water losses that occur due to evaporation by sunlight. The process of water loss in an overgrown land is called evapotranspiration. Evapotranspiration causes a large enough water loss so it is necessary to calculate the loss rate. The evapotranspiration value can be found by several methods, one way to calculate the evapotranspiration value in Indonesia is to calculate it based on the KP-01 Irrigation Planning Standard using the Penman FAO Corrected formula and according to SNI 7745:2012 using the Penman-Monteith formula. This study aims to determine the appropriate reference evapotranspiration calculation method by comparing the KP-01 and SNI methods with hydroponic plants such as rice, leeks and Sri Gading plants using climatological data for the January-December 2021 period. This research demonstrates the value of ET0-KP is 5.41 mm/day greater than the value of ET0-SNI which is 5.22 mm/day and value ET0-a is 2,6 mm/day. This research recommended that Standar Perencanaan Irigasi KP-01 more acurate in calculating the value of reference evapotranspiration because it has a greater value.

Downloads

Published

2022-12-12

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 4