ANALISIS SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANDUNG (Studi Kasus: Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Pasirjambu)

Authors

  • APRILANA Institut Teknologi Nasional Bandung
  • HAMDI YUWAFI Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Kabupaten Bandung, Pangalengan, Pasirjambu, Longsor, Sistem Informasi Geografis (SIG)

Abstract

Berdasarkan (Jabarprov) Kabupaten Bandung terletak di dataran tinggi yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan bukit-bukit. Karena letaknya yang berada pada perbukitan terjal wilayah ini sering terkena bencana tanah longsor. Berdasarkan pemberitaan Tribun News tanggal 20 April 2021, telah terjadi kejadian longsor di Kecamatan Pangalengan yang mencakup tiga wilayah desa yaitu, Desa Pulosari, Desa Lumajang, dan Desa Margamulya. Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Pasirjambu merupakan Kecamatan yang sering terdampak bencana tanah longsor. Menurut Kementrian ESDM, tingkat kerentanan tanah longsor juga semakin tinggi dengan meningkatnya aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sebaran daerah rawan longsor menggunakan sistem informasi geografis di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Pasirjambu. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis batuan, jenis tanah, dan curah hujan. Metode yang digunakan yaitu metode overlay dan pembobotan yang mengacu pada Puslittanak 2004. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 kondisi area rawan longsor uaoti sangat rendah dengan luas 300,98 Ha, kondisi rendah dengan luas 5455,96 Ha, kondisi sedang dengan luas 26162,27 Ha, dan kondisi tinggi dengan luas 11225,73 Ha.

Downloads

Published

2022-12-12

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 4