Analisis Spasial Sebaran Lahan Permukiman Yang Berpotensi Teraliri Erupsi Lahar Gunung Tangkuban Parahu (Studi Kasus: Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

Authors

  • APRILANA Institut Teknologi Nasional Bandung
  • M MUJAHID ADITYA FIDERA Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Gunung api, Erupsi, Tangkubanparahu, Aliran Lahar.

Abstract

Zona Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu dijelaskan bahwa terdapat asumsi yaitu adanya erupsi pada gunung tersebut pada pra-sejarah dan menunjukan bahwa jatuhan piroklastik yang tersingkat di daerah Lembang yang diasumsikan sebagai hasil erupsi magmatic Tangkuban parahu termuda, berumur berkisar antara 17.700 dan 8.700 tahun silam. Meskipun letusan magmatis tersebut terjadi pada zaman pra-sejarah dan juga data geologi mengatakan bahwa erupsi Gunung Tangkuban Parahu tidak menghasilkan awan panas, dimana awan panas juga merupakan salah satu bahan utama pembentuk lahar, kemungkinan terjadinya awan panas yang diikuti terbentuknya lahar perlu diantisipasi. Erupsi/letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava atau lahar adalah bencana alam yang cukup beresiko tinggi dan dapat berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat seperti korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam terutama pada kawasan permukiman warga. Aliran lahar tersebut dapat dipetakan dan dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Salah satunya adalah potensi bahaya aliran lahar pada permukiman yang bertampalan jalur aliran lahar tersebut. Pada pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG), jalur aliran lahar yang telah dibuffer 50m sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR NOMOR 28/PRT/M/2015, dioverlay dengan penggunaan lahan permukiman lalu dianalisis hingga menghasilkan Peta Sebaran Lahan Permukiman pada Kecamatan Lembang yang Berpotensi Teraliri Lahar Erupsi Gunung Tangkuban Parahu. Peta tersebut dapat menghantarkan informasi berupa tingkat bahaya dari kawasan permukiman yang dilalui aliran lahar, luas wilayah yang berpotensi terkena bencana sehingga meminimalisir kerugian pada wilayah tersebut. Pada Kecamatan Lembang, terdapat 3 prediksi aliran lahar yang mengalir kearah selatan batas Kecamatan Lembang dengan Kota Bandung. Pada Kecamatan Lembang 3 prediksi aliran lahar tersebut berpotensi mengaliri permukiman pada 5 Desa. Desa-desa tersebut diantaranya Desa Cikahuripan, Desa Jayagiri, Desa Cikole, Desa Cibogo dan Desa Langensari. Peta sebaran permukiman pada Kecamatan Lembang yang merupakan hasil dari penelitian, akan memberikan informasi spasial berupa luasan dari sebaran permukiman mana saja pada Kecamatan Lembang yang berpotnesi terdampak bahaya tersebut.

Downloads

Published

2022-12-12

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 4