Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Saat Konstruksi Fly Over Simpang Kopo
Keywords:
Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, Software VISSIM, Panjang Antrian, Tundaan, Traffic Management And Engineering, Queue Length, delayAbstract
ABSTRAK
Kota Bandung adalah kota yang berpenduduk lebih dari dua juta jiwa dan merupakan kelima besar kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi/alternatif terbaik untuk mengoptimalkan kinerja pergerakan lalu lintas pada saat konstruksi fly over Simpang. Pada penelitian ini, penulis menggunakan software VISSIM. Hasil analisis kinerja simpang menggunakan software VISSIM didapatkan nilai panjang antrian dan tundaan. Simulasi skenario yaitu skenario pertama yaitu membuat jalan alterntif yang dapat digunakan agar tidak mengganggu konstruksi fly over, skenario kedua adalah merubah Simpang Kopo menjadi 3 lengan yang sebelumnya empat lengan dan dilakukan mengubah waktu siklus lampu lalu lintas. Hasil dari penilitian yang dilakukan untuk manajemen rekayasa lalu lintas yang dipakai adalah pada skenario dua yaitu dengan penurunan panjang antrian sebesar 28% dengan nilai 30.9 meter menjadi 22.2 me-ter dan penurunan tundaan pada skenario dua yaitu sebesar 89% dengan nilai 35.4 detik menjadi 3.9 detik.
ABSTRACT
Bandung is a city with a population of more than two million and the fifth largest city with the largest population in Indonesia. The purpose of this research is to provide the best solution / alternative to optimize the performance of traffic movements during construction flying over the intersection. In this study, the authors used the VISSIM software. The results of the intersection performance analysis using VISSIM software get the queue length and delay values. The scenario simulation is that the scenario scenario creates an alternative road that can be used so as not to interfere with the flyover, the second scenario is to change the Kopo Intersection into 3 arms which were previously four arms and change the cycle time of traffic lights . The results of the research carried out for traffic engineering management used are in scenario two, namely a decrease in queue length by 28% with a value of 30.9 meters to 22.2 meters and a decrease in delay in scenario two, namely 89% with a value of 35.4 seconds to 3.9 seconds.