ANALISIS SPASIAL SEBARAN AREA TERBANGUN PADA KECAMATAN LEMBANG DAN PARONGPONG DI KAWASAN BANDUNG UTARA

Authors

  • FIRDAUS NOOR AFDLILLAH Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional
  • APRILANA Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional

Keywords:

Area Terbangun, Lembang dan Parongpong, Kawasan Bandung Utara

Abstract

ABSTRAK
Menurut Perda Nomor 02 Tahun 2016 Kawasan Bandung Utara terbagi menjadi tujuh zona yang terdiri atas: Zona Konservasi atau Lindung Utama (zona L1) KDB 10%, Zona Lindung Tambahan (zona L2) KDB20%, Zona Pemanfaatan Perdesaan (zona B1) KDB 40%, Zona Pemanfaatan Perkotaan (zona B2) KDB 40%, Zona Pemanfaatan Terbatas Perdesaan (zona B3) KDB 30%, Zona Pemanfaatan Terbatas Perkotaan (zona B4) KDB 30%, Zona Pemanfaatan Sangat Terbatas Perkotaan (zona B5) KDB 20%. Kecamatan Lembang dan Parongpong sebagai penyangga ibu kota Provinsi Jawa Barat dan sekaligus sebagai daerah wisata andalan di Bandung Utara merupakan wilayah yang mengalami proses pembangunan yang cukup cepat sehingga pemanfaatan lahan untuk bangunan semakin meningkat. Kondisi ini memicu terjadinya perubahan area terbangun secara besar-besaran yang sering terjadi pelanggaran zonasi dan penyalahgunaan perijinan, fungsi lahan dan peruntukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran area terbangun di Kecamatan Lembang dan Parongpong. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dari Peta Tematik Area Terbangun, peta multi temporal. Dalam lingkup Class, menggunakan teknik intersect dan overlay data spasial berupa Peta Tutupan Lahan 1:5.000, Peta Batas Administrasi KBU 1:5.000 dan Peta Zonasi KBU 1:5.000 sebagai acuan dalam mengidentifikasi area terbangun. Hasil penelitian menunjukkan area terbangun di Kecamatan Lembang dari luas keseluruhan 15%, yaitu 1495,927 Ha dari 9753,605 Ha. Persentase area terbangun zona B3 sebesar 37% , B4 sebesar 36% dan B5 sebesar 59 %. Persentase Area Terbangun di Kecamatan Parongpong dar luas keseluruhan 22% yaitu 1003,710 Ha dari 4518,713 Ha. Persentase area terbangun zona B3 sebesar 55%, B4 sebesar 30%, dan B5 sebesar 0.

Downloads

Published

2021-12-17

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 1