Analisis Stabilitas Timbunan Menggunakan Geotekstil dan Cerucuk Bambu dengan Pendekatan Plaxis 2D

Authors

  • MARWAH DAUD IBRAHIM Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • DIAN ASTRIANI ARWAN ILYAS Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Geotekstil, faktor keamanan, tanah pengaganti, cerucuk bambu

Abstract

Tanah lunak adalah jenis tanah yang bermasalah, tanah dengan karakteristik ini sering dijumpai di Indonesia. Pada proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan bagian selatan STA 1+825 tanah dasarnya adalah tanah lunak dan direncanakan terdapat tanah timbunan. Lalu dilakukan analisis penanganan tanah lunak menggunakan pendekatan Plaxis 2D dengan memodelkan beberapa variasi perbaikan tanah dan perkuatan tanah untuk mencari solusi dari kendala yang ditemui. Dari hasil analisis diketahui bahwa dengan metode perbaikan tanah dengan tanah pengganti setebal 2,5 m dapat memenuhi kriteria faktor angka keamanan lereng yaitu SF ≥ 1,5 maka lereng timbunan akan relatif stabil. Dengan menggunakan metode kombinasi perkuatan tanah dengan geotekstil dan tanah pengganti dibutuhkan 3 lapis geotekstil dan 1,5 m tanah pengganti agar lereng timbunan relatif stabil. Sedangkan pada metode perkuatan tanah dengan cerucuk bambu hanya didapatkan faktor keamanan sebesar 1,259 maka dengan metode cerucuk bambu tidak memenuhi kriteria angka keamanan dan berada di kondisi lereng kritis.
Kata Kunci: Geotekstil, faktor keamanan, tanah pengaganti, cerucuk bambu.

Downloads

Published

2024-12-27

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 7