Analisis Korelasi Umur Kelapa Sawit dengan Canopy Height Model (CHM) Berdasarkan Data Foto Udara (Studi Kasus: Perkebunan Kelapa Sawit PTPN III di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara)
Keywords:
Canopy Height Model, Kelapa Sawit, Unmanned Aerial VehicleAbstract
Kelapa sawit memiliki potensi pemanfaatan yang dapat digunakan untuk pembuatan pulp, bahanmkontruksi, dan sumber energi. Dalam Perkebunan kelapa sawit, umur kelapa sawit merupakan parameter dalam perhitungan panen dan salah faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tandan buah. Informasi umur kelapa sawit merupakan salah satu kunci dalam precision agriculture. Secara morfologi ketinggian kelapa sawit terus bertambah sesuai dengan umur kelapa sawit, namun model dan tingkat hubungan antara ketinggian dan umur kelapa sawit belum diketahui secara pasti. Dewasa ini teknologi foto udara dengan menggunakan drone dapat mengestimasi ketingggian kelapa sawit atau dikenal dengan Canopy Height Model (CHM) pohon kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat korelasi antara umur kelapa sawit dengan Canopy Height Model (CHM) berdasarkan data foto udara di PTPN III Kabupaten Asahan. Metode yang digunakan adalah pengukuran Perkebunan
kelapa sawit dengan foto udara drone dan mengestimasi Canopy Height Model (CHM) sesuai dengan masing-masing blok perkebunan kelapa sawit. Selanjutkan ditentukan model dan tingkat korelasi antara CHM dengan umur kelapa sawit. Hasil dari penelitian ini mendapatkan persamaan regresi linear y = 0.4445x + 3.9219 dengan nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0.77 dan persamaan regresi logarithmic y = 3.9579ln(x) + 0.4201 dengan nilai koefisien determinasi (r2) sebesar 0.94. Model regresi terbaik dalam penelitian ini menggunakan model logarithmic dimana dalam umur 0 – 15 tahun ketinggian kelapa sawit bertambah sesuai dengan umurnya, namun ketinggian kelapa sawit relatif konstan (tidak bertambah) di umur setelah 15 tahun. Kata kunci: Canopy Height Model; Kelapa Sawit ; Unmanned Aerial Vehicle