PEMANFAATAN CITRA MULTISPEKTRAL SENTINEL-2A UNTUK PEMETAAN AREA TERBAKAR KAWASAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN METODE RELATIVIZED BURN RATIO (Studi Kasus: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)

Abstract

Taman Nasional Bromo Tengger masih menjadi sorotan karena kebakaran hutan, lantaran dampak dan kerugian besar yang disebabkan oleh perbuatan manusia pada bulan September 2023 lalu. Sangat penting untuk mengumpulkan data tentang luas area yang terkena dampak kebakaran guna mengidentifikasi potensi risiko kebakaran di kawasan tersebut. Sebagai sarana untuk mengetahui area yang memiliki potensi terjadi kebakaran diperlukan data dan metode yang tepat. Pemetaan cepat dengan memanfaatkan data pengindraan jauh merupakan salah satu pilihan yang baik untuk memperoleh informasi luas area terbakar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Relativized Burn Ratio (RBR) yang diformulasikan dan dikembangkan dari indeks Normalized Burn Ratio (NBR). Pengolahan data ini menggunakan perangkat lunak SNAP 8.0. Wilayah area yang terjadi kebakaran terekam 150 titik Hotspots di area Bukit Teletubbies, Savana Kaldera, TNBTS. Hasil dari tingkat keparahan terbakar yang memiliki luas paling besar adalah tingkat sedang. Hal tersebut menunjukan bahwa wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan area dengan tingkat kebakaran sedang dengan total luas area terbakar yaitu 1.632,42 ha. Nilai perhitungan RBR dapat digunakan untuk penilaian keparahan area terbakar. Rentang nilai pada RBR yaitu -0.5 sampai dengan ±1.3 yang mengacu pada sumber United Stated Geological Survey (USGS) sehingga nantinya dapat di klasifikasi juga menggunakan pengujian akurasi dengan tingkat kepercayaan (Confidence Level) yang sesuai dengan klasifikasi sehingga dapat disimpulkan bahwa peta sebaran area terbakar yang di hasilkan pada penelitian ini dapat dianggap benar atau sesuai. Kata kunci: Area Terbakar, Relativized Burn Ratio (RBR), Sentinel-2A, Hotspots