Pemantauan Penurunan Muka Tanah di Wilayah Kota Bandung Menggunakan Metode DInSAR Tahun 2021—2022
Keywords:
Penurunan Muka Tanah, DInSAR, BandungAbstract
Kota Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat memiliki sebutan Kota Kembang dan terdiri dari 31 Kecamatan. Kota Bandung terletak pada posisi 107º36’ Bujur Timur dan 6º55’ Lintang Selatan dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut (dpl). Keadaan geologis di Kota Bandung dan sekitarnya terdiri atas lapisan aluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di wilayah bagian Utara umumnya jenis tanah andosol, sedangkan di bagian Selatan serta Timur terdiri atas jenis aluvial kelabu dengan bahan endapan liat yang merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah merupakan penurunan tanah terhadap suatu bidang referensi tertentu yang dianggap stabil. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pemantauan laju penurunan muka tanah dengan menggunakan metode DInSAR di wilayah Kota Bandung, rentang waktu tahun 2021—2022. Metode dalam penelitian ini menggunakan teknik DInSAR dengan data citra satelit Sentinel-1A dan DEM SRTM 1arc-sec, pengolahan data DInSAR menggunakan perangkat lunak SNAP 8.0. Hasil dari penelitian ini rata-rata laju penurunan muka tanah rentang waktu Tahun 2021—2022 sebesar -0,070 m/tahun. Pada tahun 2021 terjadi penurunan muka tanah di Kota Bandung dengan nilai penurunan muka tanah tertinggi sebesar -0,173m. Sedangkan, nilai penurunan muka tanah terendah sebesar -0,024m. Pada tahun 2022 terjadi penurunan muka tanah di Kota Bandung dengan nilai penurunan muka tanah tertinggi sebesar -0,254m. Sedangkan, nilai penurunan muka tanah terendah sebesar -0,116m. Kata kunci: Penurunan Muka Tanah, DInSAR, Bandung