Tinjauan Literatur Terkait Teknologi dan Penggunaan Air di Proses Pencelupan Tekstil

Authors

  • GENA GISELA KURNIA Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • KANCITRA PHARMAWATI Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

pencelupan, batch, continuous, pewarna

Abstract

Keberhasilan industri tekstil bergantung pada warna produk yang menarik dan menjadi perhatian manusia. Pewarnaan sendiri telah diaplikasikan oleh manusia selama ribuan tahun menggunakan pewarna alami yang berasal dari ekstrak tumbuhan dan hewan. Dalam 150 tahun terakhir, manusia sudah memproduksi pewarna sintesis yang dapat menghasilkan warna lebih beragam, stabil, dan universal. Seiring perkembangan zaman, teknik pewarnaan atau pencelupan mulai dilakukan dengan bantuan mesin. Tujuan dari pencelupan sendiri adalah untuk memperoleh hasil pewarnaan yang seragam pada setiap bagian substrat. Metode pencelupan dengan mesin ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu batch dan continuous dyeing. Batch dyeing dilakukan dengan merendam substrat dalam larutan pewarna, sedangkan continuous dyeing dilakukan dengan cara melewatkan kain pada beberapa rangkaian unit yang mengandung pewarna secara terus menerus. Proses pencelupan sendiri menggunakan jumlah air yang banyak yang akhirnya mempengaruhi jumlah air limbah yang diproduksi. Metode pencelupan continuous menggunakan air lebih rendah 37,8% dibandingkan dengan metode batch. Kata kunci: pencelupan, batch, continuous, pewarna

 

Downloads

Published

2024-12-27

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 7