ANALISIS SPASIAL SEBARAN RESAPAN AIR PADA KAWASAN BANDUNG UTARA
(Studi Kasus: Kecamatan Cikalongwetan, Cisarua, Ngamprah dan Padalarang)
Keywords:
Resapan Air, Zona Pengendalian, Kabupaten Bandung Barat, Sistem Informasi GeografisAbstract
KBU sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi karena daerah ini memiliki potensi resapan air yang tinggi. Namun pembangunan yang tidak seimbang di wilayah konservasi mengakibatkan kerusakan pada kondisi resapan air. Hal tersebut mengancam keberlangsungan fungsi konservasi kawasan sebagai daerah tangkapan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi resapan air pada zonasi pengendalian. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi resapan air pada penelitian ini, yaitu jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, kemiringan lereng. Data tersebut diolah dengan konsep SIG menggunakan metode skoring dan overlay untuk mengetahui sebaran resapan air di setiap zona yang berada pada KBU. Penggabungan parameter telah menghasilkan suatu peta sebaran kondisi resapan air pada KBU di KBB, didapatkan luasan kriteria kondisi resapan air baik 1415,55 Ha (12,92 %), normal alami 1322,92 Ha (12,07 %), mulai kritis 2268,61 Ha (20,70 %), agak kritis 3038.94 Ha (27,73 %), kritis 2361,29 Ha (21,55 %), sangat kritis 551,07 Ha (5,03 %), Total 10958,37 Ha (100 %)