Inklusivitas Ruang Publik Berdasarkan Persepsi Pengunjung (Studi Kasus: Lapangan Gasibu, Taman Lansia, dan Jalur Pedestrian Jl.Ir.H.Djuanda)

Authors

  • KHAIRUNNISA IL ‘ALAMIEN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional, Bandung
  • BYNA KAMESWARA Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional, Bandung

Keywords:

ruang publik, inklusivitas, aksesibilitas, kawasan perkotaan

Abstract

ABSTRAK
Kota Bandung sebagai kawasan perkotaan memiliki risiko permasalahan sosial kemiskinan, kerugian sosial, dan segregasi sosial yang berkaitan dengan konflik pluralisme sebagai penolakan pada konsep keberagaman. Ruang publik sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat perkotaan diharapkan mampu menjadi ruang publik yang inklusif serta menyediakan ruang interaksi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk meredam konflik dan segregasi yang mungkin terjadi. Ruang publik yang inklusif perlu memperhatikan aksesibilitas yang terdiri atas akses fisik, akses sosial, akses terhadap aktivitas dan diskusi, serta akses terhadap informasi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi inklusivitas ruang publik di Kota Bandung, khususnya Lapangan Gasibu, Taman Lansia, dan jalur pedestrian Jl.Ir.H.Djuanda. Penelitian ini melakukan analisis terhadap data hasil observasi dan tingkat kepuasan pengunjung ruang publik. Data tersebut diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif, pembobotan Skala Likert, serta analisis korelasi Rank Spearman. Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa Lapangan Gasibu, Taman Lansia, dan jalur pedestrian Jl.Ir.H.Djuanda merupakan ruang publik yang inklusif.

Downloads

Published

2021-12-17

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 1