Penentuan Daerah Potensial Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) Offshore

Studi kasus: Perairan Bali Utara

Authors

  • Reynaldo Elba Prakasa Program Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional
  • Ni Made Rai Ratih Cahya Perbani Program Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional

Keywords:

Ikan Kerapu, Keramba Jaring Apung Offshore, Daerah Potensial

Abstract

Perairan Bali Utara dikenal sebagai salah satu sentra budidaya laut terbesar di Indonesia, komoditas utama budidaya yang dikembangkan yakni, ikan kerapu. Ikan kerapu (epinephelus spp.) merupakan ikan yang banyak ditemukan di perairan pantai Indonesia dan mempunyai harga pasaran tinggi. Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya membangun industri marikultur guna memenuhi permintaan ekspor dengan menginisiasi penerapan teknologi modern berskala besar berupa KJA offshore. Penentuan lokasi KJA offshore pada penelitian ini berdasarkan parameter: kedalaman, jarak dari garis pantai, arus, SST, salinitas, nitrat, fosfat, DO dan keberadaan pelabuhan Bali Utara untuk menunjang kegiatan budidaya. Hasil penentuan lokasi KJA terdapat dua lokasi yang direkomendasikan untuk peletakan KJA offshore dengan luas area rekomendasi yaitu 1.200 ha dengan lokasi pertama di sekitar titik 80’0” LS dan 11440’00” BT, lokasi kedua di sekitar titik 80’0” LS dan 11500’00” BT sedangkan untuk lokasi bersyarat terletak di sepanjang pantai Utara Bali sejauh 3-6 km dengan total luas 6469 ha.

Downloads

Published

2021-12-17

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 1