Tingkat Dampak Banjir Dengan Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) Di Kabupaten Bandung
Keywords:
Banjir, Kabupaten Bandung, Metode MAUTAbstract
Bencana alam, termasuk banjir, merupakan peristiwa merugikan yang berdampak negatif pada manusia, harta benda, dan ekosistem sekitarnya. Kabupaten Bandung di Jawa Barat termasuk area dengan frekuensi banjir tinggi di setiap tahunnya. Salah satu cara untuk dapat mengelola resiko dan mitigasi terjadinya banjir adalah dengan memperkirakan daerah-daerah yang memiliki tingkat dampak tinggi terhadap banjir. Penelitian ini dikaji tingkat dampak bencana banjir di Kabupaten. Pemetaan peta tingkat banjir menggunakan data dampak banjir di tahun 2023 dan 2024 dengan menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT). Hasil pemetaan menunjukkan tingkat dampak banjir di Kabupaten Bandung dikategorikan berdasarkan total skor nilai rendah dalam rentang 0,66 – 4,11, nilai sedang rentang 4,12 – 8,22, dan nilai tinggi dalam rentang 8,23 – 13. Area-area kecamatan di tahun 2023 dan 2024 dengan kategori bahaya tinggi berada di Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang berkategori, Kecamatan Baleendah berkategori bahaya sedang, dan Kecamatan Pangalengan, Katapang, Rancaekek, Ciparay, Paseh, Ibun, Cicalengka berkategori rendah. Selanjutnya, terdapat perubahan dalam tingkat bahaya banjir di berbagai kecamatan, di mana beberapa daerah yang sebelumnya berstatus bahaya sedang atau rendah mengalami penurunan tingkat bahaya atau tidak terdampak sama sekali. Sebaliknya, beberapa daerah lainnya tetap dalam kategori bahaya tinggi.