KAJIAN PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU KOMBINASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI POLITEKNIK NEGERI SUBANG)

Abstract

Pada pekerjaan galian timbunan diperlukannya manajemen alat berat yang baik agar tercapainya biaya
pelaksanaan yang murah dan waktu pelaksanaan yang cepat serta mutu yang baik sesuai dengan
perencanaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu kombinasi alat
berat pada pekerjaan galian dan timbunan. Metode analisis yang digunakan pada perhitungan waktu
pelaksanaan yaitu berdasarkan Produktivitas Alat Berat dan untuk perhitungan biaya berdasarkan Biaya
Operasional Alat Berat. Dari hasil perhitungan didapatkan alternatif 1 dengan durasi 28 hari dan biaya
Rp.943.172.040.- alternatif 2 dengan durasi 26 hari dan biaya Rp.907.125.248.- alternatif 3 dengan durasi
28 hari dan biaya Rp.861.832.650,- alternatif 4 dengan durasi 27 hari dan biaya Rp.871.056.993.- dan
alternatif 5 dengan durasi 30 hari dan biaya Rp.844.727.936.-. Sehingga disimpulkan bahwa kombinasi 2
adalah alternatif yang dipilih karena waktu pelaksanaannya lebih cepat dengan biaya hanya selisih 7,3%
dari alternatif 5 yang biayanya paling murah.

ABSTRACT
In embankment excavation work, good heavy equipment management is needed to achieve low
implementation costs and fast execution time, and good quality according to the plan. The purpose of this
study is to compare the cost and time of the combination of heavy equipment in excavation and
embankment work. The analytical method used in calculating the execution time is based on Heavy
Equipment Productivity and for the calculation of cost based on Heavy Equipment Operational Costs. From
the calculation results obtained alternative 1 with a duration of 28 days and a cost of Rp.943.172.040,
alternative 2 with a duration of 26 days and a cost of Rp.907.125.248.- alternative 3 with a duration of 28
days and a cost of Rp.861.832.650,- alternative 4 with a duration of 27 days and a cost of Rp.871.056.993.-
and alternative 5 with a duration of 30 days and a cost of Rp.844.727.936.-. So it is concluded that
combination 2 is the chosen alternative because the implementation time is faster with a cost of only 7.3%
difference from alternative 5 which has the cheapest cost.