Perubahan Pola Hidrodinamika dan Sedimentasi Akibat Adanya Breakwater Di Pantai Glayem

Authors

  • ABDURRAHMAN ALFARISI Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional
  • FITRI SUCIATY Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional

Keywords:

breakwate, hidrodinamika, pemodelan delft3D, sedimentasi

Abstract

Breakwater seri dengan panjang 220 m dan celah sebesar 25 m selesai dibangun
oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung di wilayah Pantai Glayem untuk melindungi
area perkebunan, lahan warga, dan pipa gas milik PERTAMINA dari bahaya
abrasi pada Desember 2019. Pada penelitian ini pemodelan hidrodinamika
dilakukan dengan menggunakan software Delft3D untuk mengetahui perubahan
pola arus beserta kecepatannya, tinggi gelombang, dan kumulatif sedimen
sebelum dan sesudah dibangunnya breakwater. Pemodelan dilakukan pada dua
buah nested grid, dengan resolusi grid besar sebesar 113 m dan grid kecil
sebesar 34 m, selama 1 tahun. Hasil simulasi hidrodinamika sebelum dan setelah
adanya breakwater menunjukan tidak adanya perubahan yang signifikan pada
pola arus, namun kecepatan arus berkurang sebagai dampak adanya breakwater.
Breakwater kanan dan kiri diketahui dapat mereduksi tinggi gelombang masingmasing
sebesar 50,37% dan 50,06% saat musim timur, sedangkan saat musim
barat masing-masing sebesar 51,53% dan 43,59%. Breakwater juga mampu
menghentikan laju abrasi di pesisir pantai terlihat dengan naiknya elevasi dasar
laut setinggi 0,75 m di belakang breakwater kanan dan 0,67 m di belakang
breakwater kiri.

 

ABSTRACT
A series of breakwater with 220 m length and 25 m gap between them was built
on December 2019 at Glayem beach by BBWS Cimanuk-Cisanggarung to protect
local’s plantation, land, and PERTAMINA’s gas pipe from abrasion. The
hydrodynamic modelling using Delft3D is performed to determine changes in
current patterns along with their speed, wave height, and cumulative sediment
before and after the breakwater. The modeling was carried out on two nested
grids, with a coarse grid resolution of 113 m and a finer grid of 34 m for 1 year
simulation.The results of the hydrodynamic simulation before and after the
breakwater show that there is no significant change in the current pattern, but
the velocity is reduced as a result of the breakwater. The right and left
breakwaters reduce wave height by 50,37% dan 50,06%, respectively, during
the east monsoon, while during the west monsoon by 51,53% dan 43,59%,
respectively. The breakwater is also able to stop the abrasion on the coast as
seen by the increase in sea floor elevation as high as 0.75 m behind the right
breakwater and 0.67 m behind the left breakwater.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2