Analisis Spasial Sebaran Kondisi Resapan Air pada Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cicalengka di Kabupaten Bandung

Authors

  • APRILANA Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional
  • M. ILYAS KURNIAWAN Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional

Keywords:

Resapan air, Kabupaten Bandung, Sistem Informasi Geografis, Skoring dan Overlay

Abstract

ABSTRAK
Wilayah Kabupaten Bandung memiliki luas sebesar 176.238,67 Ha. Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cicalengka termasuk di dalam kawasan Kabupaten Bandung. Daerah tersebut fungsi lahannya beralih sebagai tatanan wilayah industri. Pertumbuhan industri diikuti dengan pertumbuhan populasi penduduk menyebabkan perubahan tata guna lahan yang cukup signifikan sehingga berkurangnya daerah resapan air hujan. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis sebaran kondisi resapan air kriteria kritis dan sangat kritis di Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Dari permasalahan tersebut dilakukan penelitian menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan metode skoring dan overlay menggunakan 4 parameter yaitu curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng yang mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No: P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS) untuk pembuatan Peta Sebaran Kondisi Resapan Air. Kecamatan Rancaekek kriteria kritis memiliki luas 169,964 Ha. Sedangkan kriteria sangat kritis tidak di jumpai di Kecamatan Rancaekek. Kecamatan Cicalengka kriteria kritis memiliki luas 1494,228 Ha. Sedangkan kriteria sangat kritis memiliki luas 4,150 Ha. Hal tersebut menunjukan bahwa kondisi resapan air di kecamatan tersebut kondisi resapan airnya buruk.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2