ANALISIS SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SUMEDANG (Studi Kasus : Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan)

Authors

  • APRILANA Program Studi Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional, Bandung
  • DHIMAS HANUNG PUTRA Program Studi Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional, Bandung

Keywords:

Kabupaten Sumedang, Kecamatan Sumedang Utara, Kecamatan Sumedang Selatan, KRB, Tanah Longsor, SIG

Abstract

ABSTRAK
Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
Sumedang bagian tengah dan bagian selatan (Indra, 2019) yang memiliki tingkat kejadian bencana tanah longsor tertinggi di Kabupaten Sumedang. Menurut data BNPB tercatat dari 1 Januari 2020 hingga 30 Maret 2021 di Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan tercatat terjadi 23 bencana tanah longsor. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi Kawasan rawan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan, menggunakan metode analisis spasial Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memberikan skor dan bobot kepada parameter penyebab tanah longsor. Adapun parameter yang digunakan yaitu curah hujan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis batuan, dan jenis tanah. Kawasan rawan bencana tanah longsor di Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan yang memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor yaitu pada tingkat kerawanan sedang, tinggi dan sangat tinggi. Pada Kecamatan Sumedang Utara menunjukkan bahwa tingkat kerawanan sedang memiliki luas 1081,615 Ha, tingkat kerawanan tinggi memiliki luas 1786,984 Ha dan tingkat
kerawanan sangat tinggi memiliki luas 254,995 Ha. Sedangkan di Kecamatan Sumedang Selatan menunjukkan bahwa tingkat kerawanan sedang memiliki luas 2244,53 Ha, tingkat kerawanan tinggi memiliki luas 6369,812 Ha dan tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki luas 874,468 Ha.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2