Pemetaan Potensi Kerawanan Bencana Gempa Bumi Akibat Sesar Lembang di Kawasan Kabupaten Bandung Barat

Authors

  • Nathan Kurniawardana Ricky Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional

Keywords:

Gempa Bumi, INASAFE, Sesar Lembang, Patahan, Penanggulangan Bencana, Earthquake, Lembang Fault, Fault, Disaster Management

Abstract

ABSTRAK
Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif yang membentang sepanjang 29 kilometer dari titik nol di ujung barat Kota Bandung hingga ke sisi timur Bandung (Muljo dan Helmi, 2007). Berdasarkan pada hasil perhitungan bahwa siklus gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang sudah masuk pada fase terjadinya gempa. Dengan panjang 29 km, hal ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang dapat menghasilkan kira-kira 6,5-7,0 SR gempa bumi dengan waktu pengulangan 500 tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa peta batas administrasi, peta digitasi batuan dasar, peta sebaran bangunan, peta tutupan lahan, peta faktor amplifikasi tanah, data sesar lembang, peta sebaran kependudukan dan DEM Nasional. Setelah data telah didapatkan maka dilakukannya proses pembuatan layer kerentanan dan layer bahaya. Masing-masing layer kerentanan akan diolah menggunakan QGIS menggunakan plugin INASAFE bersama dengan layer bahaya dan batas administrasi Kabupaten Bandung Barat. Hasil dari proses memakai INASAFE menghasilkan estimasi korban jiwa yang terdampak, estimasi kerugian material berupa rupiah, layer kependudukan terdampak, bangunan terdampak, dan tutupan lahan terdampak. Hasil INASAFE memasuki proses kartografi dan menghasilkan produk berupa peta tutupan lahan terdampak, peta kependudukan terdampak dan peta bangunan terdampak Kabupaten Bandung Barat. Korban jiwa yang tersetimasi mencapai 1,7 juta jiwa dan kerugian akibat bangunan mencapai 1,5 triliun rupiah dan akibat tutupan lahan mencapai 30,7 triliun rupiah


ABSTRACT
The Lembang Fault is an active shear fault that stretches for 29 kilometers from the zero point at the west end of Bandung City to the east side of Bandung (Muljo and Helmi, 2007). Based on the calculation results that the earthquake cycle caused by the Lembang Fault has entered the phase of the earthquake. With a length of 29 km, this indicates that the Lembang Fault can produce approximately 6.5-7.0 SR earthquakes with a repetition time of 500 years. The data used in this study are administrative boundary maps, bedrock digitization maps, building distribution maps, land cover maps, soil amplification factor maps, lembang fault data, population distribution maps and National DEM. After the data has been obtained, the process of creating a vulnerability layer and a hazard layer. Each vulnerability layer will be processed using QGIS with INASAFE plugin along with the hazard layer and the administrative boundary of West Bandung Regency. The results of the process using INASAFE produce an estimate of the number of affected lives, an estimate of material losses in the form of rupiah, the affected population layer, affected buildings, and affected land cover. The results of INASAFE enter the cartographic process and produce products in the form of affected land cover maps, affected population maps and maps of buildings affected by West Bandung Regency. The estimated of fatalities reaching 1.7 million people and losses of up to 1.5 trillion rupiah buildings and land cover due to reach 30.7 trillion rupiah.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2