Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem di Kawasan Cekungan Bandung

Authors

  • RAFIQUL WAJDI Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

daya dukung, daya tampung, jasa ekosistem, carrying capacity, ecosystem services

Abstract

ABSTRAK
Daya dukung dan daya tampung lingkungan merupakan bagian dari dasar pertimbangan dalam perencanaan tata ruang. Fenomena degradasi lingkungan sudah menjadi isu global di Indonesia, selain itu kebutuhan daya dukung dan daya tampung lingkungan juga sangat mendesak. Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pendekatan berbasis jasa ekosistem yang dikembangkan Millenium Ecosystem Assesment (MEA). Perlunya daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terintegrasi dengan tata ruang wilayah dapat mewujudkan rencana tata ruang yang ideal. Kawasan Cekungan Bandung merupakan kawasan yang sangat strategis, berdasarkan Perpres No. 45 Tahun 2018 merupakan Kawasan Strategis Nasional. Tentunya akan banyak pembangunan yang terjadi dan meningkatnya jumlah penduduk, hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan sehingga dampak negatif terhadap lingkungan muncul. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kesesuaian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem dengan rencana pola ruang di Kawasan Cekungan Bandung. Penelitian menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data yang berbentuk angka dengan pendekatan keruangan untuk menyusunan peta daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Cekungan Bandung berada pada kemampuan jasa ekosistem yang tinggi, terutama di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Rencana pola ruang berdasarkan zona budidaya sebagian besar sudah sesuai, karena rencana zona terbangun berada pada kemampuan jasa ekosistem yang rendah sehingga tidak mengganggu kinerja jasa ekosistem tersebut.

 

ABSTRACT
The environmental carrying capacity (ECC) is part of fundamental consideration in spatial planning. The phenomenon of environmental degradation has evolved into global issue in Indonesia, while the needs of environmental carrying capacity such an urgent case. The environmental carrying capacity is determined through an ecosystem service-based approach that is developed based on Millenium Ecosystem Assesment (MEA). Environmental carrying capacity that is integrated with regional spatial planning is required to create an ideal spatial plan. Bandung Basin appointed as strategic areas, based on Presidential Regulation No. 45 of 2018 this area is one of National Strategic Area (NSA). Certainly there will be lots of constructions and population growth, which may disrupt the balance of environmental carrying capacity that lead the negative effects on the environment occurs. This study aims to identify the suitability of environmental carrying capacity ecosystem service-based with spatial patterns in Bandung Basin Area. The study was conducted using quantitative method in order to obtain numerical data with spatial approach to create a map of environmental carrying capacity ecosystem service-based. It was observed that Bandung Basin Areas has a high capability of ecosystem services, mainly in Bandung Regency and West Bandung Regency. The spatial plan based on Cultivation Area was mostly appropriate, due to built-up zone plan placed at low ability of ecosystem services, does not interfere the ability of the ecosystem services.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2