Identifikasi Pengembangan Desa Tertinggal Di Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus : Kecamatan Cipatat)

Authors

  • SITI SARAH ANBELA PRIHAMBUPA Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional, Bandung
  • SADAR YUNI RAHARJO Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional, Bandung

Keywords:

Skor, Indikator Sosial, Indikator Ekonomi, Desa Tertinggal

Abstract

ABSTRAK
Kabupaten Bandung Barat memiliki lima daerah tertinggal menurut kementerian daerah tertinggal 2 diantaranya berada di Kecamatan Cipatat, Kecamatan Cipatat memiliki potensi di sektor pertanian dan pariwisata alam, potensi daerah ini perlu dikembangkan secara khusus. Tujuan dari penelitian ini mengetahui perbandingan potensi sosial dan ekonomi desa tertinggal dengan desa lainnya yang ada di
Kecamatan Cipatat. Metode analisis yang digunakan yaitu skor indikator sosial dan ekonomi indeks desa membangun diperoleh skor potensi sosial yang tertinggi yaitu Desa Ciptaharja dengan indikator tertinggi yaitu Ketersediaan Posyandu dan Sarana pendidikan SD/MI dan yang memiliki skor terendah yaitu Desa Kertamukti
dengan indikator terendah ketersediaan pendidikan usia dini dan kursus keterampilan warga, sedangkan skor potensi ekonomi yang tertinggi yaitu Desa Rajamandala Kulon dengan indikator tertinggi ketersediaan usaha kedai makanan, restoran, penginapan, dan Keragaman produksi serta desa dengan skor terendah yaitu Desa Cirawamekar dan Desa Sumurbandung dengan indikator terendah
ketersediaan pasar desa, lembaga perbankan dan akses distribusi.

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 2