Analisis Spasial Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Sumedang (Studi Kasus : Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Pamulihan)

Authors

  • MUHAMMAD ADITIA NURFADILA Institut Teknologi Nasional Bandung
  • APRILANA Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Kabupaten Sumedang, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Pamulihan, Sistem Informasi Geospasial (SIG), KRB, Longsor

Abstract

Penelitian dilakukan pada Kecamatan Tanjungsari dengan luas kurang lebih 4.325 (empat ribu tiga ratus dua puluh lima) hektar terbagi menjadi 12 (dua belas) desa dan Kecamatan Pamulihan dengan luas kurang lebih 5.377 (lima ribu tiga ratus tujuh puluh tujuh) hektar terbagi menjadi 11 (sebelas) desa (Perda Nomor 4 Tahun 2018). Hujan deras yang terjadi pada jum'at sore (28/02/2020) menyebabkan tanah longsor di Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Website Kecamatan Tanjungsari. 2020). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Pamulihan, menggunakan metode analisis spasial Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan memberikan bobot dan skor pada parameter penyebab terjadinya tanah longsor, yang mengacu pada Pusat Penelitian Tanah dan Agrroklimat (Puslittanak) Tahun 2004. Adapun parameter yang digunakan yaitu peta curah hujan, jenis tanah, jenis batuan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Pada Kecamatan Tanjungsari tingkat kerawanan tinggi memiliki luas sebesar 1544,191 Ha. Tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki luas sebesar 680,015927 Ha. Sedangkan pada Kecamatan Pamulihan tingkat kerawanan tinggi memiliki luas sebesar 1085,919 Ha. Tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki luas sebesar 253,259451 Ha.

Downloads

Published

2022-03-14

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 3