ANALISIS SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SUMEDANG (Studi Kasus : Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Tanjungkerta)

Authors

  • FAUZAN FAJRIN Institut Teknologi Nasional Bandung
  • APRILANA Institut Teknologi Nasional Bandung

Keywords:

Kabupaten Sumedang, Kecamatan Cimalaka, Kecamatan Tanjungkerta, Tanah Longsor, Sistem Informasi Geografis, Puslittanak

Abstract

Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang merupakan kecamatan yang sering terjadi bencana tanah longsor (RPJMD Kabupaten Sumedang, 2019). Kejadian tanah longsor pada tanggal 6 Februari 2021 memutuskan ruas jalan tepatnya di Dusun Cigentur RT 23 RW 09 Desa Tanjungmekar, Kecamatan Tanjungkerta (Tinews, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan sebaran daerah rawan longsor dan mengidentifikasi kesesuaian penggunaan lahan berbasis sistem informasi geospasial. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan yang mengacu pada Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) 2004. Adapun parameter yang digunakan, yaitu curah hujan, jenis tanah, jenis batuan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebaran daerah rawan longsor pada Kecamatan Cimalaka, yaitu tingkat kerawanan tinggi memiliki luas 1847,905 Ha, dan tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki luas 154,729 Ha. Sedangkan di Kecamatan Tanjungkerta, tingkat kerawanan tinggi memiliki luas 3000,052 Ha, dan tingkat kerawanan sangat tinggi memiliki luas 373,523 Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian penggunaan lahan pada daerah rawan longsor masih banyak yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Ini dikarenakan penggunaan lahan seperti sawah, ladang/tegalan, semak belukar dan pemukiman yang rawan terjadinya longsor masih banyak berada pada daerah rawan longsor tingkat kerawanan tinggi dan tingkat kerawanan sangat tinggi.

Downloads

Published

2022-03-14

Issue

Section

Prosiding FTSP Series 3