Analisis Spasial Kerentanan Banjir Pada Lahan Pertanian Sawah Padi Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Cirebon Jawa Barat (Studi Kasus: Kecamatan Kapetakan dan Kecamatan Suranenggala)

Abstract

Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang memiliki ketinggian lahan yang rendah yaitu di antara 0-130m di atas permukaan laut. Kabupaten Cirebon dilalui oleh 18 aliran sungai yang berhulu di bagian selatan. Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Cirebon yang tergolong besar antara lain Cisanggarung, Ciwaringin, dan Kalijaga. Sebagian besar jenis tanah yang berada di Kabupaten berjenis latosol dimana tanah dengan jenis tersebut memiliki kesulitan untuk menyerap air. Kondisi geografis serta hidrografis tersebut menyebabkan tingkat kerentanan bencana alam di Kabupaten Cirebon tinggi. Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala merupakan daerah yang selalu terjadi bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran daerah rentan banjir dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu peta kemiringan lereng, peta buffer sungai, peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta ketinggian lahan, peta jenis tanah, peta produktifitas lahan dan peta PDRB. Metode analisis yang digunakan yaitu metode overlay dan skoring untuk menganalisis beberapa parameter yang berpengaruh terhadap daerah rentan banjir. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sebaran daerah rentan banjir yang terdapat pada Kecamatan Kapetakan dengan kelas sangat rentan mempunyai luas sebesar 789.822 ha (18,52%), dengan sedang mempunyai luas sebesar 1684,130 ha (39,49%), dan untuk Kecamatan Suranenggala dengan kelas tinggi mempunyai luas sebesar 479,499 ha (22.68%), untuk kelas sedang mempunyai luas sebesar 921.557 ha (43,59%).