Studi Literatur Kaitan Kebijakan dan Teknologi Tenaga Surya

Penulis

  • Muhammd Dwi Setiaji Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Syahrial Institut Teknologi Nasional Bandung

Kata Kunci:

solar power, policy, risk, development, capacity

Abstrak

ABSTRAK
Indonesia menetapkan target peningkatan kapasitas PLTS sebesar 6.5 GW pada tahun 2025. Pada tahun 2019 jumlah kapasitas PLTS di Indonesia hanya 152 MW sehingga laju pemanfaatan tenaga surya di Indonesia bertentangan dengan kecenderungan global. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hambatan perkembangan tenaga surya dan menentukan rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas PLTS di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode dokumentasi. Kemudian dilakukan analisis perbandingan dengan beberapa negara terkait kebijakan tenaga surya. Data disimulasikan pada software Pvsyst untuk menentukan carbon saving. Hasil dari penelitian menunjukkan hambatan peningkatan kapasitas tenaga surya di Indonesia dipengaruhi hambatan di kategori bisnis, kebijakan dan regulasi, teknologi dan SDM. Rekomendasi yang diberikan yaitu pembentukan instrumen keuangan dengan pemanfaatan potensi carbon trading pertahun sebesar USD 157.306 per 100 MW solar farm dan Emission Trading System tax pembangkit listrik tenaga uap sebesar USD 343 juta – USD 398 juta dan perpres mengenai dukungan pengembangan tenaga surya


ABSTRACT
Indonesia has set a target of increasing PLTS capacity of 6.5 GW by 2025. In 2019 the total capacity of PLTS in Indonesia is only 152 MW so that the rate of utilization of solar power in Indonesia is contrary to global trends. The purpose of this study is to identify barriers to the development of solar power and determine recommendations for increasing the capacity of PV mini-grid in Indonesia. The research was conducted with a qualitative approach and documentation method. Then carried out a comparative analysis with several countries related to solar power policies. The data is simulated in Pvsyst software to determine carbon saving. The results of the study show that the obstacles to increasing solar power capacity in Indonesia are influenced by obstacles in the categories of business, policy and regulation, technology and human resources. The recommendations given are the establishment of financial instruments with the use of potential annual carbon trading of USD 157,306 per 100 MW solar farm and Emission Trading System tax for steam power plants of USD 343 million - USD 398 million and a presidential regulation regarding support for solar power development.

Diterbitkan

2023-02-23