Usulan Jumlah Stasiun Kerja Lintasan Perakitan Excavator 200 Menggunakan Model Simple Assembly Line Balancing Problem

Penulis

  • Novian Dwi Hidayah Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Fifi Herni Mustofa Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung

Kata Kunci:

Line Balancing, Line Efficiency, Lingo, Simple Assembly Line Balancing Problem, Keseimbangan Lintasan, Efisiensi Lini

Abstrak

PT. XYZ (Persero) is a State-Owned Enterprise that manufactures excavators. The issue encountered in the Excava 200 production line is the low level of line efficiency due to significant variations in workstation times. Currently, the Excava 200 assembly line consists of 15 workstations. The objective of this research is to balance the Excava 200 assembly line to make the assembly process more efficient by minimizing the number of workstations. This study employs an analytical method using the mathematical model of the Simple Assembly Line Balancing Problem, with constraints on the objective and constraint functions. Lingo 18.0 is used as the data processing software. The line efficiency increased from the initial 74.26% to 92.82% after the line balancing was performed. The balance delay reduced from 25.74% to 7.18%, and the smoothness index value transformed from 199.31 to 72.63. The number of workstations decreased from 15 to 12. Keywords: Line Balancing, Line Efficiency, Lingo, Simple Assembly Line Balancing Problem

PT. XYZ (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi ekskavator. Permasalahan yang terjadi pada lini produksi Excava 200 adalah rendahnya tingkat efisiensi lini karena perbedaan waktu stasiun kerja yang signifikan, saat ini lini perakitan Excava 200 terdapat 15 stasiun kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menyeimbangkan lini perakitan Excava 200 agar lintasan perakitan lebih efisien dengan meminimasi jumlah stasiun kerja. Penelitian ini menggunakan metode analitik model matematik Simple Assembly Line Balancing Problem dengan membatasi fungsi tujuan dan fungsi kendala. Lingo 18.0 sebagai software pengolahan data, efisiensi lini mengalami peningkatan setelah dilakukannya penyeimbangan lintasan yang semula 74,26% menjadi sebesar 92,82%. Balance delay mengalami penurunan semula 25,74% menjadi 7,18% dan nilai indeks kelancaran (smoothness index) yang semula 199,31 menjadi 72,63. Jumlah stasiun kerja semula 15 menjadi 12 stasiun kerja. Berdasarkan perubahan nilai performasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa lini perakitan usulan lebih baik dibanding lini perakitan aktual. Kata Kunci: Keseimbangan Lintasan, Efisiensi Lini, Lingo, Simple Assembly Line Balancing Problem

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-09