URUTAN PRIORITAS PERBAIKAN KEGAGALAN BERDASARKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS

Abstract

The FMEA method is a method for overcoming failure modes that is useful in improving product quality in a company. FMEA helps in determining the priority order of failure modes from greatest risk to smallest. The FMEA method is widely used in various industries to identify and prioritize potential failure modes and risks. However, the conventional FMEA approach has limitations, namely the same RPN value for different combinations of risk factors, making it difficult to determine the correct order of priority for improvement. The fuzzy grey method is one approach to overcome this problem. This method is an extension of traditional FMEA and combines fuzzy logic and grey theory to address communication and ambiguity in data. By introducing fuzziness and considering various factors that affect failure mode priority, the fuzzy grey method allows for more starts and a more objective ranking of failure modes. The fuzzy grey method improves the decision-making process by providing a clearer and more sequential order of priorities for corrective actions, making it an important tool in quality management and risk assessment. Keywords: FMEA, RPN, Severity, Occurrence, Detection, Grey Theory

Metode FMEA adalah metode untuk mengatasi mode kegagalan yang berguna dalam meningkatkan kualitas produk di suatu perusahaan. FMEA membantu dalam menentukan urutan prioritas mode kegagalan dari risiko terbesar sampai terkecil. Metode FMEA banyak digunakan di berbagai industri untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan mode kegagalan potensial dan risiko. Namun pendekatan FMEA konvensional memiliki keterbatasan yaitu nilai
RPN yang sama untuk kombinasi faktor risiko yang berbeda sehingga sulit untuk menentukan urutan prioritas perbaikan yang tepat. Metode fuzzy grey adalah salah satu pendekatan untuk mengatasi masalah ini. Metode ini adalah perpanjangan dari FMEA tradisional dan menggabungkan logika fuzzy dan teori grey untuk mengatasi ketidakpastian dan ambiguitas dalam data. Dengan memperkenalkan ketidakjelasan dan mempertimbangkan berbagai faktor
yang mempengaruhi prioritas mode kegagalan, metode fuzzy grey memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan peringkat mode kegagalan yang lebih objektif. Metode fuzzy grey meningkatkan proses pengambilan keputusan dengan memberikan urutan prioritas yang lebih jelas dan lebih berurutan untuk tindakan perbaikan, menjadikannya alat penting dalam manajemen mutu dan penilaian risiko. Kata kunci: FMEA, RPN, Severity, Occurrence, Detection, Grey Theory